photo Yamaha_logoSmall_zpsbd1f3aa1.png

Anak Petani Mewakili Indonesia di WTGP Jepang ( 2 )



Minggu, 7 Oktober 2012

“Beni, itu walaupun pemalu tergolong pemuda yang ramah dan supel serta ringan tangan kalau di kampung, Mas“ kata pak Saidi, tetangga sebelah yang hanya berjarak 5 rumah dari tempat tiggal Beni. “Dia itu juga sebagai tulang punggung keluarga karena bapaknya sudah tua dan mengolah beberapa petak sawah saja sedangkan Ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga”. Lanjut Pak Saidi. 

Sadar akan keberadaannya sebagai tulang punggung keluarganya maka kerja keras menjadi tekad Beni. Dari penghasilannya sebagai seorang SA (Service Adviser) di SBM Sidoagung, Beni berhasil membantu adik-adiknya serta memperbaiki rumah orang tuanya menjadi permanen, walaupun masih sederhana beralaskan tanah dengan dinding yang belum di plester.

Sungkeman -  09.00 WIB

Ketika kami meliput proses keberangkatan menuju bandara dari rumah Beni, saat itu “Calon Sang Juara Dunia” ini sedang “sungkem” kepada kedua orang tua dan budenya. Tak henti-hentinya Beni mengucapkan terima kasih dan selalu meminta doa dan restu agar “amanat” mewakili Sumber Baru Motor, Yamaha dan Negara ini benar-benar sempurna hingga berhasil menjuarai kontes para mekanik kampiun se-dunia ini.

Ada isak tangis dan derai air mata saat sungkeman ini terjadi. Kedua orang tua dan budenya tak kuasa menahan tangis haru dan bahagia untuk melepas Beni melanjutkan perjuangan selanjutnya. Beni yang nampak tegar juga larut dalam suasana haru biru, lelaki yang suka Rujak Cingur ini sesenggukan menangis dan berlinang air mata.  “Mas Beni memang termasuk anak yang berbhakti serta dekat kepada orang tuannya. Segala permasalahan hidup yang dialaminya selalu “curhat” kepada Bapak dan Ibu.” Kata adik perempuannya.

Ziarah Kubur - 10.00 WIB

Menjelang keberangkatan ke bandara, Beni ditemani bapaknya, tak lupa menyempatkan diri ziarah ke makam leluhurnya. Di makam desa yang berjarak kurang dari 2 km dari rumah Beni ini, leluhur-leluhur keluarga beni dimakamkan. Terlihat Beni khusyuk memanjatkan do’a di dampingi bapaknya. 

Saya pun penasaran, sambil berjalan kembali kerumah, saya pun bertanya apakah ini menjadi kebiasaan dan tradisi keluarga Beni ? Dengan santun Beni menjawab, ”Saya ada dan berada karena adanya mereka-mereka (Leluhur-Red). Apa yang telah saya capai saat ini bukan semata-mata karena upaya saya semata, akan tetapi saya yakin karena doa-doa simbah-simbah saya terdahulu semasa hidupnya. Lalu apakah saya harus melupakan jasa mereka ?” 

Mendengar jawaban Beni saya pun menjawab dalam hati “kali ini aku harus koprol sambil bilang woooowww !” ternyata prinsip “Calon Sang Juara Dunia” ini seperti kata Sang Proklamator, Ir Soekarno, JAS MERAH ! Jangan Sekali-kali melupakan sejarah ! Saluuut !

Berikut momen-momen mengharukan tersebut yang terekam dalam jepretan kamera NIKON D3000 kami. ( Bersambung )



Boom BafBoom BafBoom Baf
Boom BafBoom BafBoom Baf
Reported by Purnomo

Title : Anak Petani Mewakili Indonesia di WTGP Jepang ( 2 )
Description : Minggu, 7 Oktober 2012 “Beni, itu walaupun pemalu tergolong pemuda yang ramah dan supel serta ringan tangan kalau di kampung, Mas“ kata pak...

0 Response to "Anak Petani Mewakili Indonesia di WTGP Jepang ( 2 )"

Post a Comment

KOMENTAR