
Guys, Apa khabar nih...
Aku terhenyak di depan lapie kesayangan setelah merampungkan berbuka puasa ala kadarnya masakan istri tercinta. Iseng saja saya buka "mbah google" dengan mengetikan keyword "ariel paterpan bebas". Dalam hitungan Sekitar 0,9 detik mbah google menampilkan artikel sebanyak 1.010.000 artikel. Kemudian saya membuka "Kyai Yahoo" dalam hitungan gak ada sedetik tampil 33.600 artikel.
Nah, melihat data empiris ini kira-kira apa yang ada di benak sampeyan. Apakah anda akan menjawab "Ya iyalah...Ariel kan artis yang terkenal dan seorang yang fenomemal ?"
Yes..jawaban sampeyan tidak salah, kok. Sah-sah saja, karena "Hukum Bang Rhoma Iramin" mengatakan pasal 1 berbunyi "Siapa perduli jawaban orang lain, jawaban aku yang paling benar" he...he...he...he....lebay.com gitu loh... Terkait pasal 1 ayat 1, kalau saya, terus terang mempunyai kesimpulan sebegai berikut :
A. PERSPEKTIF MEDIA: YAHOO vs GOOGLE
Jelas yahoo mempunyai pengalaman lebih tua 4 tahun di bandingan dengan google mengingat yahoo berdiri tahun 1995 dan google 1999. Akan tetapi melalui "pertarungan yang berdarah-darah" google kini menempati rangking no 1 sebagai mesin pencarian paling populer dimuka bumi ini. Kepopulerannya menumbangkan internet explorer milik bill gate, Netscape dan bahkan yahoo yang lebih tua. Mau tahu berapa penguasaan sharenya ? Google menguasai 77% dari semua bisnis "Search Engine", yahoo 7 % dan internet explorer 3% sedangkan Netscape 'gak kedengeran lagi ! Funtastic bukan ?
Apa yang telah dilakukan oleh google sehingga bisa menggeser dominasi pendahulunya tersebut ? Google merupakan perusahaan yang UNIK & VISIONER, dalam sejarah google, awal dominasi google berawal dalam kurun waktu mulai 2002 sampai 2004, langkah sederhana tetapi berimpak besar oleh google diawali dengan motivasi yang kuat untuk mempertahankan BUDAYA UNIK PERUSAHAAN (Google). Maka langkah mendasar yang diambil adalah menemukan Chief Cultural Officer ( 2006 ) yang selanjutnya menjadi Direktur Sumber Daya Manusia yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk membangun dan mempertahankan budaya unik perusahaan google serta lingkungan kerja yang benar sehingga dapat menuju pada tujuan ini (Core Value). Berarti Google sadar betul bahwa core value hanya bisa dicapai dengan Sumber Daya Manusia yang tepat dan benar-benar siap berkerja keras serta mempunyai jangkauan pemikiran prediktif seiring dengan berkembangnya internet (World Wide Web) yang ditemukan oleh TIM BERNERS LEE pada tahun 1991. Artinya Tim Google betul-betul fokus mempelajari (Peluang) BISNIS ditemukannya web dan bukan ikut-ikutan berinovasi menemukan "tandingan" dari ditemukannya web ini. Oke kah?
Pertaanyaannya, apakah internet explorer, CNN, Netscape dan Yahoo tidak melakukan hal yang sama ? jawabnya TIDAK ! kalau toh pun sama-sama melakukan dasar motivasinya tidak sekuat Google dan mungkin SDM yang dimiliki tidak dituntut untuk berfikir visioner tetapi terjebak dalam rule-rule corporasi yang mematikan otak, sehingga hasilnyapun "evolusioner" bukan "revolusioner" seperti google.
Disinilah dapat disimpulkan bahwa benar adanya pertarungan bisnis itu akan dimenangkan oleh pelaku-pelaku bisnis yang bisa "melihat" masa depan, bukan kondisi yang sedang berjalan.
B. ARIEL ITU NAMA "YANG MENJUAL"
Ariel itu, menurut saya, obyek marketing. Terlepas dari kasus "69"-nya..nama ariel mempunyai "brand" yang sangat kuat. Kepiawaian dalam mencipta dan meramu kata menjadi sebuah syair lagu yang mengena di hati publik menjadi kekuatan dasarnya. Setiap album yang direlease selalu mendapatkan penghargaan sekelas "Platinum" karena terjual habis-basisan. Setiap konser yang dilakoninya menyedot ribuan orang dan menghasilkan pundi-pundi kepeng yang tidak sedikit.
Lalu mana yang menentukan sehingga publikasi ariel begitu hebat pasca keluar dari bui ini. "Ariel-nya" (Penciptanya) atau " Lagu-lagunya" (Produknya). Menurut saya fenomenalnya ariel "69" ini dikarenakan dominasi faktor yang kedua yakni produknya terlebih dahulu, bukan arielnya. Hasil karya ariel dalam team paterpan "DITERIMA" oleh publik selanjutnya merembet pada nama ariel yang menciptakan. Saking hebatnya pengaruh "produk" lagu-lagu ariel paterpan ini sampai-sampai menciptakan "Loyalitas" dalam segala segment publik, tua-muda, laki-laki dan perempuan secara horisontal. Secara vertikal tentu saja publik menjadi mengidolakan penciptanya, ariel "69".
Dalam kerangka marketing, betapa hebatnya pengaruh diterimanya produk oleh publik atas penjualnya. Sebuah produk yang gagal diterima publik tidak akan memberikan impact pada penciptanya. Tengoklah tahun 2000-2002, semula menjual mio sulitnya setengah mati. Setelah terjadi perubahan dan tindakan "komunikasi massa" yang baik, akhirnya mio menjadi market leader matic. (Saat itu saya masih di Jepara). Orang punya khajat sunat, menikah, ulang tahun tidak istimewa kalau 'gak ada mio sebagai hadiah. Sejurus tahun kemudian setiap gang-gang kecil terdapat mio. Mereka mmenyebutnya "Mio". Mereka mencari "Mio" mereka tidak perduli sekali pada kata "Yamaha" yang mereka tahu hanya "Mio".
Kesimpulannya sudah jelas bahwa Inovasi Produk menentukan nama penciptanya, bukan sebaliknya. Dalam arti yang luas, produk bisa saja terkait produk hukum, rule-rule dan aturan, dan lain sebagainya.
Yogyakarta, 24 Juli 2012
Purnomo " Rhoma Iramin Berkelana"
Title : Ariel 69 : Vote Produk atau Penciptanya ?
Description : Guys, Apa khabar nih... Aku terhenyak di depan lapie kesayangan setelah merampungkan berbuka puasa ala kadarnya masakan istri tercinta. Isen...
Description : Guys, Apa khabar nih... Aku terhenyak di depan lapie kesayangan setelah merampungkan berbuka puasa ala kadarnya masakan istri tercinta. Isen...
Top gan....
ReplyDelete.