Guys,
Banyak orang dininabobokan oleh jabatan dan dibuat terlena karenanya. Mereka hanya memaknai jabatan sebatas pada remunerasi saja. Artinya, dalam otak mereka jabatan bermakna fasilitas dan Gengsi. Oleh karena itu, walaupun eranya sudah berubah, banyak pejabat/pimpinan baik publik maupun swasta yang masih melengkapi dirinya dengan "bahasa perintah kosong". Masih bergaya order baru "sudahlah, dikondisiken sampeyan saja, ya!" Ha...ha...ha...! Parahnya, bahasa tersebut gak cukup ampuh untuk selesainya sebuah pekerjaan, karena anak buahnya pasti akan bilang "Silahkan sampeyan koprol sambil bilang "Wow" saja bos, ....Taek Kucing ah!"
Banyak pimpinan yang mendapat puja dan puji serta penghargaan walaupun hanya tampil ketika jam makan siang, menemui tamu, foto foto bak selibritis dan dari mulutnya selalu bilang "Sudah beres Bos, tadi saya sudah perintahkan divisi "anu" dan departemen "anu". Kemudian Bos bilang "Hebat, Luar biasa kerja sampeyan!". Padahal sama sekali tidak tahu prosesnya sama sekali atas sesuatu hal. Dan apabila terjadi masalah (trouble) dari mulutnya selalu muncul alibi, "Maaf Bos, Saya tidak tahu, karena yang melaksanakan divisi "anu" dan departemen "anu", bukan departemen saya".
Banyak pimpinan yang tidak tahu apa-apa serta apa-apa tidak tahu. Jobdes yang melekat pada jabatan hanya menjadi tumpukan kertas menghiasi ruang kerja tanpa makna. Setelah waktu gajian tinggal terima gaji. Waktu dapat bonus tinggal terima bonus. Tetapi Ironisnya, gaji dan bonus mereka gede dan segede presiden SBY, ha ha ha......
Mereka tidak malu itu dan enjoy-enjoy saja, tuh. Kenapa begitu? karena mentalitasnya cetek dan mempunyai wajah tebal gak punya malu, kalau orang Jawa bilang "Raimu Rai Gedeg" (Wajahmu Wajah Gedek/Ayaman Bambu). Gak tahu kalau perilakunya diamati oleh orang lain dan anak buahnya. Tapi anehnya, kok bisa bertahan dan dipertahankan di instansi/perusahaan ya. Nah, simak saja pembicaraan Semprul & Sontoloyo berikut ini.
Semprul, "Son, apa yang dilakukan oleh Bapak pimpinan kita itu ya. Kok, tiap hari cuman "petentang-petenteng" dan mainan laptop doang"
Sontoloyo, "Iya-ya, memangnya pekerjaan bisa selesai hanya dengan mainan internet atau duduk-duduk begitu? La, saya dari tadi menunggu perintah je."
Semprul, "Betul Son, kalau cuman kayak gitu, kita-kita yang cuman lulusan ESEMPE saja bisa ya. Gak perlu bayar sarjana-sarjana yang kualitasnya begituan"
Sontoloyo,"Wah betul itu. Kasihan perusahaan kita,Prul, kayak panti asuhan saja jadinya. Menghidupi pejabat/pimpinan yang kayak parasit. Maunya gaji besar tapi 'gak mau berkeringat"
Semprul,"Ha...ha...ha...bisa saja kamu, Son. Tapi kok bisa bertahan dan dipertahankan oleh perusahaan. Apa sebabnya, Son ?"
Sontololo,"Ya, pinter-pinternya menjilat, menyenangkan hati Bos, mencuri ide orang lain menjadi bahan laporan dia ke Bos, dan ujung-ujungnya mencari kambing hitam kalau ketahuan sama Bos, Prul!"
Sontoloyo,"Saya sendiri sebetulnya merindukan pejabat/pimpinan yang kreatif, mampu menggerakkan bawahan, merakyat serta tahu tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pimpinan. Artinya mau berkeringat dan menyingsikan lengan begitu. Gak hanya menanti hasil dari anak buah. Lha wong hasil itu akibat dari sebuah tindakan / proses, je !"
Semprul, "Kayak Jokowi begitu ? tapi apa ya ada ditempat kita ini"
Sontoloyo, "Ya, Begitulah, memang tidak harus seperti Jokowi sih. Minimal tahu tugas dan tanggung jawabnya. Sadar diri begitu, lo! Jangan Pekok! bahwa jabatan pemimpin itu mempunyai konsekwensi amanah, dan amanah itu perlu gerakan dan tindakan riil, tidak bisa dengan "kucing-kucingan" dengan orang lain begitu. Kasihan orang lain yang benar-benar bekerja dan berdedikasi untuk mempertahankan hidupnya perusahaan."
Semua tergantung orangnya saja, sih. Yang biasa "Ngebosi" atau "Ngrakyati" akan mendapatkan penilaian yang adil dari orang yang ada dikanan dan kirinya. Semoga tidak terjadi diperusahaan/instansi kita, dan apabila (terlanjur) ada orang-orang "Pekok" dan "Parasit" diperusahaan/instansi kita. agar segera sadar diri dan memperbaiki diri bahwa jaman telah berubah! (Purnomo)
Title : Pimpinanku 'Gak Tahu Pekerjaannya ! - Kisah Semprul dan Sontoloyo
Description : Guys, Banyak orang dininabobokan oleh jabatan dan dibuat terlena karenanya. Mereka hanya memaknai jabatan sebatas pada remunerasi saja. Art...
Description : Guys, Banyak orang dininabobokan oleh jabatan dan dibuat terlena karenanya. Mereka hanya memaknai jabatan sebatas pada remunerasi saja. Art...
0 Response to "Pimpinanku 'Gak Tahu Pekerjaannya ! - Kisah Semprul dan Sontoloyo"
Post a Comment