
Pelanggan memegang kendali utama bagi keberhasilan sebuah bisnis. Bertambahnya usia jaman menyebabkan dunia seperti kampung besar tanpa batas (Borderless World) dan memuculkan alternatif-alternatif baru dalam penyediaan kebutuhan konsumsi masyarakat. Merk-merk baru bermunculan dan produk-produk baru juga membanjiri pasar. Mengalirnya begitu banyak variasi produk dipasaran jelas memberikan begitu banyak opsi bagi konsumen untuk memilih, mana yang sesuai dengan kebutuhan dan kemamampuan belinya. Kondisi ini telah mengubah Struktur Ekonomi Global yang mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
A. Munculnya Produk Canggih Harga Murah
Perubahan struktur Ekonomi ini memicu munculnya diversifikasi produk di pasaran. Banyak produk merk terkenal runtuh karena tidak bisa diserap pasar. Masyarakat telah mempunyai kecenderungan lebih memilih teknologi canggih dan murah dibanding merk. Artinya masyarakat sebagian besar lebih menekankan pada nilai intrinsik (fungsi barang) dibandingkan dengan nilai Ekstrinsik (Penampilan-prestige). Maka munculnya produk-produk lokal yang sesuai dengan tipologi masyarakat saat ini mendominasi pasar.
Dalam studi kasus telah membuktikan. Tengoklah, Nokia. Hegemoni Nokia dengan system Sybiannya telah runtuh. Bahkan pabrik yang di kandangnya sendiri Finlandia akan ditutup September ini. Ribuan karyawan dengan amat terpaksa dirumahkan untuk memangkas Cost Produksinya. Selanjutnya Nokia akan memindahkan produksianya di Asia. Kenapa di Asia ? karena bahan baku murah dan tenaga kerja murah. Secara keseluruhan market share Smartphone dengan OS Symbian tinggal 4,1% di dunia.
RIM (Research in Motion) dengan produk blackberrynya secara penjualan mengalami penurunan yang sangat drastis dan hanya di negara asia ( Indonesia ) yang masih bertahan. Secara keseluruhan market share tinggal 5,4% di dunia.
IOS besutan Apple Tecknologi pun tidak luput dari dari kekejaman bisnis saat ini. Dari 18,9% ditahun 2011, di tahun 2012 Q2 tersisa 16,4%.
Ketiga contoh diatas adalah produk-produk bermerek "Pada Jamannya". Mereka tergilas dengan smartphone beroperasi system Android yang berpatform "Terbuka". Marketshare android pada semester 2 tahun 2012 ini telah mencapai angka 68% dari 47% di tahun 2011.
Produk smartphone berplatform Android sangat murah dan memangkas cost produksi yang akhirnya memberikan profit tinggi bagi produsennya. Maka, produsen-produsen lokal berlomba-lomba memunculkan produk lokal dengan system operasi ini dan tahukah anda Smartphone android dilego dipasaran dengan harga nyaris dibawah satu juta. Kalau kebutuhan esensi komunikasi masyarakat bisa dipenuhi dengan harga yang relatif murah, lalu untuk apa masyarakat membeli teknologi yang mahal kalau toh fungsinya sama.
B. Harga (Price) produk yang akan sulit dipertahankan / hancur
Banyaknya pilihan produk yang beredar dipasar menyebabkan konsumen “beruntung” dan menjadikan kondisi ini sebagai ”senjata ampuh” untuk tawar menawar dengan penjual. Ketika KUANTITAS TARGET JUAL menjadi dogma bagi salesman maka “Perang Harga” akan menjadi semakin berdarah-darah. Akibat perang harga ini, perusahaan/produsen tidak bisa mempertahankan profit sama sekali.
Akibatnya apa? Banyak perusahaan-perusahaan merk terkenal runtuh dan berjatuhan karena terjadi penurunan share. Runtuh banyak perusahaan ini karena tidak bisa menghasilkan batas marginal profit untuk menghidupi operasional.
C. Sulit Mempertahan Loyalitas Konsumen
Banyaknya opsi pilihan produk, secara signifikan mengakibatkan biasnya loyalitas pelanggan. Kalau tohpun konsumen tidak berpindah ke produk lain dari apa yang telah dimiliki sebelumnya maka kondisi pasti akan terbentuk seperti deskripsi poin B diatas.
Untuk dunia otomotif roda terutama dua, kondisi poin A memang BELUM begitu terasa dikarenakan pilihan produk masih terbatas dan teknologinya nyaris sama. Hukum ekonomi yang masih berlaku barangkali pada kata dominasi, Ya masih didominasi perusahaan yang itu-itu saja yang masih kuat berdiri.
Kondisi global dunia otomotif saat ini secara teknis masuk dalam gambaran poin B dimana profit perusahaan menurun karena pasar sudah sedemikian ditentukan oleh Harga (Market Driven by Price). Harga yang sudah tertata sedemikian rupa runtuh berkeping-keping dengan "PRILAKU KONSUMEN" saat ini.
Tingkat kepuasan konsumen saat ini tidak sebatas pada kualitas barang, kecepatan dan kesigapan pelayanan akan tetapi akan tetapi kepuasan akan diperoleh bila mendapatkan harga yang paling rendah. Segudang teori perilaku konsumen nyaris hancur saat ini dan yang paling bertahan adalah faktor harga.
Apakah faktor harga ini bisa dihilangkan? Sama sekali tidak akan tetapi memungkinkan masih bisa diminilamisir. Maka upaya yang sangat mungkin dilakukan adalah sedapat mungkin MEMBANGUN KOMUNIKASI dengan pelanggan yang sudah sedemikian pintar dengan memperbanyak benefit yang diterima.
Pada kondisi ini perusahaan-perusahaan yang merumuskan CRM (Customer Relationshipship Management) setengah-setengah atau malah hanya menjadi wacana saja akan sangat membahayakan atas kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Apalagi perusahaan yang senantiasa mendogma team marketingnya melulu menhasilkan pelanggan baru tanpa merawat dan memelihara pelanggan lama. Sudah dipastikan akan runtuh cepat atau lambat.
Kesimpulannya adalah perusahaan yang akan tetap langgeng dalam kondisi perubahan struktur ekonomini masyarakat ini yang benar-benar mempunyai kemampuan diversifikasi, dan mampu membangun komunitas pelanggan.
Writen by Purnomo
Title : Akhirnya Pelanggan Yang Menang !
Description : Pelanggan memegang kendali utama bagi keberhasilan sebuah bisnis. Bertambahnya usia jaman menyebabkan dunia seperti kampung besar tanpa bata...
Description : Pelanggan memegang kendali utama bagi keberhasilan sebuah bisnis. Bertambahnya usia jaman menyebabkan dunia seperti kampung besar tanpa bata...
0 Response to "Akhirnya Pelanggan Yang Menang !"
Post a Comment