Menciptakan pelanggan yang fanatic sangatlah sulit. Ambiguitas pelanggan menjadi bahasa yang abadi. Mereka sudah sedemikian pandai untuk memilih dan membandingkan dengan tawaran kanan dan kiri semua produk yang selalu bilang " No 1" seperti merk kecap. ( Hanya Obat sakit kepala saja yang nomor 16..he..he..he..). Konsumen sudah dijejali dengan beragam informasi produk. Pada dasarnya yag pusing 7 keliling adalah penjual ( Salesman ) karena butuh keringat lebih untuk mendapatkan 1 (satu) penjualan saja. Bahkan harus rela tidur di depan pintu rumah calon konsumennya agar diberi belas kasihan dan akhirnya membeli produk yang di tawarkan ( he he he...kayak teorinya James Gwee-lah )
Kondisi ini jelas yang akan diuntungkan adalah konsumen. Benar-benar seperti raja. Mungkin konsumen akan bilang, "Kalau mau segini ya aku beli, kalau enggak ya aku beli ditempat lain". Begitu kurang lebihnya. Bagaimana tidak, memangnya yang jual produk cuman 1 (satu) doang ? banyak bro....Kalau udah begini...kayaknya nih, sales yang mentalitasnya belum terbentuk dan skill negosiasinya cetek bakalan "Ngluntung" alias "Down". Ujung-unjungnya pasti ngorbanin Bonus, Fee, minta tambahan potongan pimpinan dan sebagainya. Akibatnya apaan ? Profit perusahaan minimalis tuh, bahkan malah gak profit sama sekali alias BEP ( Break Evet Point ) alias " Bak Bok " meminjam bahasanya Bang Haji Rhoma Iramin.
Nah, bagi salesman yang sudah pinter maka keringatnya pasti lebih sedikit keluarnya. Karena apa ? Salesman pinter itu senjatanya cuman 2 doang kok. KIPAS dan KOMPOR. Nah lo kok bisa ? Ya dong...salesman pinter bukan sekedar teoritis tahu produk sajalah, pinter produk tapi gak bisa membuat yakin konsumen kan ya percuma tho ? salesman ujung-ujungnya kan jual, memangnya presentasi doang, njelasin doang, hingga orang yang dijelasin manggut-manggut dan akhirnya bilang "Saya tak konsultasi dulu dengan keluarga ya, dik !" Wkkk kkkk ..basi tuh....!
Andaikan saja salesman di ajari punya " KIPAS dan KOMPOR " pandai ngipasin dan pandai ngomporin calon pembeli. Mbombong mbombongin begitu loh. Ngomongnya membuat hati teduh dan menjebak pelanggan karena di bumbu-bumbui "sesuatu" dalam kemasan "harga diri" atau "Gensi" pelanggan biasanya. Dijamin deh...penjualan perusahaan bisa UP sampai sejuta persen. Kayaknya tuh, yang sudah punya senjata itu makelar...makelar....brokerrrrrrrrr....... Yang merasa jadi makelar jadi kepalanya gendut nih..kkk.
Kembali lagi ke judul, Nah, kalau perusahaan gak punya salesman KIPAS dan KOMPOR trus gimana ? kayanya nih salah satunya adalah menggerakan hati calom pelanggan melalui eevent-event religi yang menusuk ( Emang pisau ?) biasanya pak yai, pendeta, biksu dan lain-lain para pemimpin agama yang kharismatik segala omongannya akan di lakukan oleh para pengikutnya. Kalau bahasa muslimnya " Sami'na wa 'atok na " artinya Pemimpin ke kiri, pengikutnya kekiri, pemimpin bilang "A", pengikutnya ngikut "A", nah kalau pemimpinnya "nikah Lagi ?" kkkk jangan tanya saya kalau itu...udah tinggi bahasanya...
Cobain saja kalau gak percaya bahwa event religi bisa membuat fanatic pelanggan. Nah, bagi yang beragama kristiani ikutan saja nih kegiatan SBM bersama WBI GBI Jl. Adi Sucipto besok tanggal 28 Juli 2012. informasinya di brosur nih....

Written by : Purnomo
Title : Salesman Kipas dan Kompor & Event Religi
Description : Menciptakan pelanggan yang fanatic sangatlah sulit. Ambiguitas pelanggan menjadi bahasa yang abadi. Mereka sudah sedemikian pandai untuk mem...
Description : Menciptakan pelanggan yang fanatic sangatlah sulit. Ambiguitas pelanggan menjadi bahasa yang abadi. Mereka sudah sedemikian pandai untuk mem...
0 Response to "Salesman Kipas dan Kompor & Event Religi"
Post a Comment